Proses Pembuatan Tvc
TV COMMERCIAL
PROCESS
Wahai "orang
radio" di Indonesia...
Berikut ini saya
infokan secara singkat, a–to–z proses pembuatan iklan televisi sebelum di
tayangkan oleh televisi, sebagai berikut;
01. Brainstorming
Biasanya, produsen
(client) akan memilih advertising agency (sebuah team work yang terdiri antara
lain Account Executive, Creative, Media Planner), untuk membuat &
mengiklankan produk mereka. Client & Agency mengadakan pertemuan untuk
brainstorming atau membahas hal-hal yang ingin dijual (selling point) dari
produk tersebut. Perihal yang dipelajari oleh agency sebelum membuat iklan
antara lain :
– Product
knowledge
– Riset Pasar
– Client
“wants”
– Budget Client
2. Story Line &
Storyboard
Setelah agency
mendapatkan keseluruhan informasi dari karakteristik produk, tahap selanjutnya
team creative agency membuat storyline, yakni ide atau gagasan cerita dari
iklan yang akan dibuat. Pada tahap ini biasanya memakan waktu cukup lama,
karena menyesuaikan antara keinginan client dengan ide agency.
Disini agency
berperan sangat penting karena memberi masukan tentang seluruh strategy
pemasaran agar iklan tersebut berhasil mendongkrak penjualan produk. Agency
menyodorkan beberapa storyline sebagai alternatif pilihan untuk client, namun
tetap sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Client akan memilih storyline
yang selanjutnya akan dibuatkan dalam bentuk storyboard (cerita iklan yang
dibuat dalam bentuk gambar frame to frame sesuai durasi iklan yang akan
dibuat). Biasanya iklan televisi dibuat berdurasi 30”, 15”, dan 5”. Tetapi ada
pula yang berdurasi 60” (terutama iklan produk rokok).
Ada 2 jenis
storyboard yang dikenal di dunia advertising : (a). Jingle Based (yakni cerita
iklan yang durasinya disesuaikan dengan jingle atau lagu yang telah dibuat
terlebih dahulu) (b). Non jingle Based (yakni cerita iklan disesuaikan dengan
gambar yang akan ditampilkan dalam storyboard juga biasanya sudah tertuang
konsep :
– Lokasi apakah di
dalam ruangan (in door) atau di luar ruangan (out door) atau gabungan
keduanya.
– Talent (Model)
apakah memakai bintang terkenal (artis) atau tidak sebagai Main Talent
– Wardrobe (pakaian
yang digunakan model iklan)
3. Memilih Sutradara
& Production House
Storyboard yang
telah disetujui client akhirnya akan dibuat dalam suatu iklan televisi (tv comm
= tv commercial). Hal pertama yang dilakukan agency adalah memilih sutradara
yang sesuai dengan karakteristik iklan yang akan dibuat, atau specialist
sutradara. Misalnya ada sutradara yang mahir dalam pembuatan iklan untuk produk
masakan, shampoo, otomotive, dan lain-lain.
Kalangan advertising
agency pasti sudah memiliki referensi nama-nama sutradara yang memang ahli di
bidangnya. Production House (PH) sebagai pihak ketiga pembuat iklan bekerjasama
dengan team agency akan mengimplementasikan konsep iklan yang telah disetujui
bersama. Biasanya sutradara memiliki eksekusi atau interpertasi sendiri tentang
konsep iklan yang akan diterjemahkan ke dalam bentuk visual.
4. Casting Talent
Setelah sutradara
menyampaikan interpretasi storyboard agency & disetujui, maka sebelum
memasuki proses pengambilan gambar (shooting), akan dilakukan pemilihan model
(talent) oleh Production House sesuai konsep yang ada dalam storyboard. PH akan
mengundang model agency untuk casting model-modelnya. Biasanya PH juga yang
membuatkan kontrak kerjasama dengan talent terpilih oleh Sutradara, client
& Adv Agency. Tetapi jika memakai artis sebagai bintang utama, advertising
agency biasanya langsung yang menangani.
5. Shooting
(Pengambilan Gambar)
Lamanya pengambilan
gambar tergantung konsep stroryboard. Paling cepat memakan waktu 1 hari penuh
untuk membuat iklan berdurasi 30”. Dalam proses shooting ini tentunya dipantau
oleh agency & client. Production House paling bertanggung jawab selama proses
shooting sampai menjadi sebuah iklan televisi. Hal utama yang perlu menjadi
catatan selama proses shooting kesesuaian antara frame di storyboard dengan
pengambilan gambar. Biasanya sutradara akan mencoret frame yang sudah diambil
gambarnya dan sesuai dengan interpretasinya.
6. Editing & Off
Line
Shooting selesai
biasanya film dicuci kemudian di edit atau dipilih gambar yang paling bagus .
Kemudian proses Off Line yaitu menyambungkan gambar yang terpilih sesuai frame
yang ada dalam storyboard dan masih tanpa suara.
7. Take Voice Over
Gambar hasil off
line yang disetujui bersama selanjutnya akan diisi oleh suara sesuai
storyboard. Dilakukan di studio yang kedap suara, sehingga kualitas suara akan
benar-benar terjaga. Editor suara akan mengarahkan talent berdialog sesuai
script. Kemudian hasil pengambilan suara ini akan disimpan dalam CD.
8. On Line
Proses memadukan
gambar & suara (sinkronisasi). Kepingan CD hasil Take VO dipadukan dengan
gambar hasil off line sehingga hasilnya menjadi iklan-iklan yang sering kita lihat
di televisi. Bila hasilnya sudah memuaskan semua pihak maka akan digandakan ke
dalam bentuk Betacamp SP untuk di distribusikan ke station-station televisi.
9. Pembuatan Surat
Tanda Lulus Sensor (STLS)
Membuat ijin
penayangan iklan tv di Badan Sensor. Biasanya cukup waktu 1 hingga 3 hari saja.
Bahkan jauh sebelum iklan selesai, Media Planner telah membuatkan strategi
penempatan iklan tersebut baik di televisi, radio atau Print Ad.
L♥ve
& Respect;
0 komentar